Friday, June 15, 2007

Menghindari korupsi

Jumat ini yang bertindak selaku khotib di Al-Azhar adalah bapak Ismail Yuswanto, juru bicara HTI. Beliau menyampaikan hal-hal yang bisa dilakukan untuk menanggulangi penyakit korupsi antara lain: gaji PNS yang memadai, tingkatkan keimanan, teladan dari pimpinan, dll, yang menurut saya secara teori benar, tetapi sudah terbukti gagal (tidak bisa) diimplementasikan di Indonesia.

Adalah lebih menarik mengkaji analogi yang disampaikan khotib pada sesi tanya jawab. Pertanyaannya adalah: Mengapa Indonesia yang penduduk islamnya terbesar di dunia adalah negara dengan tingkat korupsi paling tinggi di dunia, dan mengapa sekian banyak kiai dan ustadz tidak bisa menyadarkan umat Islam di Indonesia untuk tidak korupsi bahkan ustadz dan kiai itu juga banyak yang terlibat korupsi.

Dan dijawab oleh khotib seperti ini:
Yang pertama, bahwa ustadz dan kiai ini juga manusia (ingat rocker juga manusia) yang tidak luput dari tiga godaan utama didunia: tahta, harta dan wanita.
Yang kedua (dan ini yang sangat menarik) adalah umat islam Indonesia sekarang ini hidup dalam sistem yang tidak islami, ibaratnya orang hidup dalam kubangan lumpur biar bagaimanapun keras usahanya tetap belepotan juga. Sehingga jalan keluar satu-satunya adalah memperbaiki sistem hidup yang sekarang ini, yang memungkinkan umat islam untuk hidup sesuai dengan aturan agamanya, menjadikannya bak danau dengan air yang segar dan jernih, sehingga orang yang penuh lumpurpun akan bisa menjadi bersih bila masuk kedalamnya. Semoga....